turut dirasakan civitas Yayasan Soebono
Mantofani. termasuk siswa-siswi MA. Soebono Mantofani, selain pernah
beberapa kali ke Yayasan Soebono Mantofani, Eyang Habibie adalah saudara
Ibu Hj. Titi Soebono pemilik Yayasan ini.
Karena
suasana duka itu, sebanyak 1.200 siswa Yayasan Soebono Mantofani pun
menggelar upacara dengan mengibarkan bendera setengah tiang, shalat gaib
serta berdoa bersama untuk mendiang Habibie.
"Kemudian
dilanjutkan dengan tahlil oleh seluruh lapisan yayasan," ucap Linda
Asmarani, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Soebono Mantofani yang
berlokasi di Jalan Sumatra, Jombang, Ciputat, Tangsel. Namun, kata dia,
penghormatan terakhir bagi mantan Presiden ke-3 itu dibagi menjadi
beberapa sesi.
"Dari TK, MI,
MTs, dan MA. Semua ikut tapi waktunya beda-beda. Aliyah saat waktu salah
Dhuha, MTs saat pagi-pagi. TK dan MI di waktu terpisah," terang Linda.
Ia menuturkan, kabar wafatnya Habibie membuat seluruh civitas yayasan
berkabung. Hal itu lantaran adanya kedekatan emosional yang dalam
terhadap mendiang Habibie semasa hidupnya.
"Beberapa kali Eyang (Habibie) ke sini bersentuhan langsung dengan anak-anak. Pasti jadi kehilangan banget," tuturnya. Ditambah lagi, kata Linda, Habibie juga dikenal sebagai tokoh bangsa. "Beliau kita kenal sebagai sosok presiden dan karena sebagai pendiri MA Soebono Mantofani juga pasti kita kehilangan banget," imbuhnya.
Kegiatan seperti ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan peserta didik terhadap pentingnya mendoakan orang yang sudah meninggal, terlebih kepada muallaf, karena sekolah juga mempunya program penerimaan siswa mu'allaf. Dari sini mereka akan mengenal ibadah doa bersama dan lain-lain.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar